Sabtu, 11 April 2015

Pertimbangan Pemilihan Mesin Penggerak (Prime Mover)



Fuel / bahan bakar

Mesin dengan bahan bakar gas lebih disukai sejauh gas tersediaPenyediaan gas dapat menggambil own gas sumur dari casing ( wet gas ) , utilisasi gas dari annulus dapat dilakukan dengan menggunakan beam compressor. Keuntungan utilisasi gas dengan beam compresor adalah  menarik gas dari annulus dan meminimalkan terjadinya problem gas lock  sehingga effisiensi pompa meningkat dan menaikan produksi minyak. Beam kompressor dipasang  di BPU sehingga tidak diperlukan mesin penggerak tersendiri.
Fuel gas dapat diambil dari separator yang terlebih dulu dilewatkan scrubber untuk menghilangkan cairan, kemudian dilakukan penurunan tekanan dengan menggunakan regulator dan sebelum dipakai dimesin dilewatkan scrubber bawaan  mesin.
Gas  alam yang mengandung impurity H2 S, CO2 ( sour gas )   tidak direkomendasikan untuk fuel sebelum dilakukan treatmen .    Gas dari hasil olahan ( lean gas ) disarankan untuk dipilih karena gas tersebut sudah kering.  Gas cair ( LP ) yang banyak mengandung butene dan propana paling bagus digunakan, gas demikian harus disimpan pada tabung bertekanan dan harus melalui evaporator untuk mengubah kebentuk gas sebelum masuk mesin. Pada mesin kapasitas kecil evaporasi dapat terjadi setelah melalui reducing regulator. 
Umur peralatan dan Biaya
Pada kenyataan mesin dengan putaran rendah 400 rpm dan mesin putaran tinggi 1400 rpm secara logika pada mesin kecepatan tinggi umur peralatan akan rendah. Biaya perawatan mesin kecepatan rendah lebih sedikit dan maintenance lebih mudah. Mesin dengan kecepatan rendah rata rata major overhoul setelah 5 sd 10 tahun sedangkan pada mesin kecepatan tinggi  rata rata 2 sd 5 tahun.
Alat Kontrol Mesin
Setiap mesin yang digunakan untuk lapangan minyak harus memiliki realibilty pengontrolan sendiri secara otomatis dengan baik karena umumnya mesin penggerak  BPU umumnya bersifat unman ( tidak dijaga orang )
Alat kontrol otomatis mesin penggerak BPU minimal terdiri ari :
1.High water temperatur
2.Low oil pressure
3.Over speed
4.High vibracian  ( menghentikan pumping unit jika ada problem sucker rod rusak )
5.Magneto grounding untuk menghentikan mesin.
Horse Power Mesin
Prosedur untuk testing dan  rating mesin mengacu ke standard API 7B-11C , maksimum standar brake horse power diukur pada berbagai rpm dengan kondisi mesin operasi intermeaten atau kontinue. Prosedur test API 7B-11C juga mencakup torsi dan fuel consumption, temperatur standard test adalah 29.4 oC.  Umumnya setiap pabrik akan memberi curve performance hasil test engine pada berbagai layanan.
Rating horsepower untuk mesin yang bekerja kontinue pada tipe low speed (API) = Maksimum standard bhp x 0.8 , sedangkan pada high speed (API) = maksimum bhp x 0.65.  Temperatur dikoreksi berkurang  per 3 derajat Celsius per 1000 feet  kenaikan tempat yang berada diatas permukaan air laut

0 komentar :

Posting Komentar